Training Cold Chain
Deskripsi Pelatihan
Training Cold Chain (Manajemen Rantai Dingin) adalah program pelatihan yang dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola rantai pasok berpendingin untuk produk-produk sensitif terhadap suhu, seperti vaksin, obat-obatan, produk farmasi, makanan segar, makanan beku, dan bahan biologis. Pelatihan ini bertujuan memastikan produk tetap dalam kondisi optimal dari produksi hingga konsumsi, dengan menjaga suhu yang sesuai untuk mencegah kerusakan, kontaminasi, atau penurunan kualitas. Program ini relevan untuk profesional di bidang logistik, farmasi, kesehatan, pangan, dan manajemen fasilitas, termasuk manajer rantai pasok, teknisi cold chain, petugas kesehatan, dan pengelola gudang.
Pelatihan ini menggabungkan teori, studi kasus, dan latihan praktis untuk memahami prinsip rantai dingin, teknologi terkait, dan kepatuhan terhadap regulasi, seperti Good Distribution Practices (GDP) atau pedoman Strive for 5 untuk vaksin. Dengan fokus pada efisiensi, keamanan, dan keberlanjutan, pelatihan ini membantu peserta mengelola rantai dingin secara efektif, mengurangi pemborosan, dan memastikan produk sampai ke konsumen dalam kondisi aman dan berkualitas tinggi.
Materi Pelatihan
- Pengenalan Rantai Dingin
- Definisi dan komponen utama rantai dingin: produksi berpendingin, penyimpanan, transportasi, dan distribusi.
- Pentingnya rantai dingin dalam menjaga kualitas produk sensitif suhu, seperti vaksin, obat-obatan, dan makanan.
- Dampak kegagalan rantai dingin, seperti kerusakan produk, kerugian finansial, dan risiko kesehatan masyarakat.
- Regulasi terkait, seperti Good Distribution Practices (GDP) dan Strive for 5 untuk vaksin (suhu 2°C–8°C).
- Prinsip Biologis dan Kimiawi dalam Rantai Dingin
- Efek suhu pada produk biologis (vaksin, darah) dan pangan (sayuran, daging, susu) di tingkat seluler dan molekuler.
- Mekanisme degradasi produk dan teknik preservasi, seperti kriopreservasi atau liofilisasi (lyophilization).
- Estimasi Remaining Shelf-Life (RSL) untuk produk farmasi dan pangan.
- Peralatan dan Teknologi Rantai Dingin
- Jenis peralatan: kulkas medis, freezer, truk berpendingin (reefer), kontainer berisolasi, dan phase-change materials (PCM).
- Teknologi pemantauan, seperti sensor IoT, data logger, dan sistem pelacakan suhu real-time (real-time monitoring).
- Inovasi terkini, seperti pendingin bertenaga surya, smart packaging, dan aplikasi blockchain untuk ketertelusuran (traceability).
- Penggunaan bahan isolasi, seperti busa poliuretan atau panel vakum berisolasi, untuk menjaga suhu.
- Penyimpanan dan Transportasi Berpendingin
- Persyaratan penyimpanan untuk berbagai produk: 2°C–8°C untuk vaksin, -20°C untuk vaksin tertentu, hingga -70°C untuk vaksin mRNA (misalnya, vaksin COVID-19 Pfizer).
- Pengelolaan truk berpendingin, kontainer kargo udara, dan fasilitas penyimpanan kriogenik.
- Prosedur penanganan (handling) untuk mencegah kerusakan fisik atau paparan suhu ekstrem.
- Strategi untuk mengatasi tantangan logistik, seperti pemadaman listrik atau keterlambatan di bea cukai.
- Manajemen Risiko dan Validasi
- Penilaian risiko (risk assessment) dalam rantai dingin untuk mengidentifikasi titik kritis (critical control points).
- Validasi peralatan dan proses untuk memastikan kepatuhan terhadap standar suhu.
- Prosedur penanganan cold chain breach (pelanggaran suhu di luar rentang yang diizinkan) dan pelaporan ke otoritas terkait.
- Studi kasus, seperti distribusi vaksin COVID-19 atau malaria, untuk memahami tantangan dan solusi.
- Pemantauan dan Analisis Data
- Penggunaan alat pemantau suhu, seperti TagAlert® atau data logger, untuk mendeteksi fluktuasi suhu.
- Analisis data untuk mengidentifikasi tren, anomali, dan area perbaikan dalam rantai dingin.
- Otomatisasi peringatan (alerts) melalui email, SMS, atau aplikasi untuk respons cepat terhadap masalah.
- Pelatihan Personel dan SOP
- Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP) untuk pengelolaan produk sensitif suhu.
- Pelatihan personel dalam penggunaan peralatan, penanganan produk, dan respons terhadap keadaan darurat.
- Pentingnya tim yang terlatih untuk mengurangi risiko kesalahan manusia (human error).
- Kepatuhan terhadap Regulasi dan Keberlanjutan
- Kepatuhan terhadap regulasi lokal (misalnya, pedoman Kemenkes RI) dan internasional (WHO, GDP).
- Strategi untuk mengurangi emisi karbon melalui penggunaan teknologi hemat energi, seperti pendingin bertenaga surya.
- Pengelolaan limbah rantai dingin, seperti kemasan sekali pakai atau es kering (dry ice).
- Studi Kasus dan Latihan Praktis
- Simulasi pengelolaan rantai dingin untuk vaksin, makanan, atau produk farmasi.
- Latihan desain sistem rantai dingin untuk konteks tertentu, seperti program imunisasi anak atau distribusi insulin.
- Analisis kasus nyata, seperti distribusi vaksin Ebola atau pengelolaan makanan bergizi di negara berkembang.
Tujuan Pelatihan
- Memahami Prinsip Rantai Dingin
- Memberikan pemahaman tentang komponen, proses, dan pentingnya rantai dingin dalam menjaga kualitas produk.
- Mengenali dampak kegagalan rantai dingin terhadap kesehatan masyarakat, keuangan, dan reputasi perusahaan.
- Meningkatkan Keterampilan Pengelolaan Peralatan
- Melatih peserta untuk menggunakan dan memelihara peralatan rantai dingin, seperti kulkas medis, truk berpendingin, dan sensor suhu.
- Memahami cara memvalidasi peralatan untuk memastikan suhu yang konsisten.
- Mencegah Kerusakan Produk
- Mengajarkan teknik penanganan dan penyimpanan untuk mencegah kerusakan akibat fluktuasi suhu atau kesalahan logistik.
- Mengurangi pemborosan produk akibat spoilage atau penurunan efikasi (misalnya, vaksin yang tidak efektif).
- Mematuhi Regulasi dan Standar
- Memastikan peserta memahami dan menerapkan regulasi, seperti Strive for 5 untuk vaksin atau GDP untuk farmasi.
- Mendorong kepatuhan terhadap standar keamanan dan kualitas untuk menghindari sanksi hukum.
- Meningkatkan Efisiensi dan Keberlanjutan
- Mengoptimalkan proses rantai dingin untuk mengurangi biaya operasional dan konsumsi energi.
- Menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti pendingin bertenaga surya, untuk mendukung keberlanjutan.
- Meningkatkan Respons terhadap Situasi Darurat
- Melatih peserta untuk mendeteksi dan menangani cold chain breach dengan cepat, seperti kebocoran suhu atau pemadaman listrik.
- Menyusun prosedur darurat untuk meminimalkan dampak kerusakan.
- Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
- Memastikan produk sampai ke konsumen dalam kondisi optimal, meningkatkan kepercayaan pelanggan dan reputasi bisnis.
- Mendukung distribusi produk berkualitas tinggi, seperti makanan segar atau vaksin yang efektif.
- Membangun Kompetensi Tim
- Meningkatkan keterampilan personel dalam menangani produk sensitif suhu dan mematuhi SOP.
- Mendorong kolaborasi antara tim logistik, kesehatan, dan manajemen fasilitas untuk rantai dingin yang efisien.
Jadwal dan Tempat Pelatihan
Bulan | Minggu I
Bandung |
Minggu II
Jakarta |
Minggu III
Bandung |
MInggu IV
Yogyakarta |
Januari | 6-8 | 13-15 | 20-22 | 27-29 |
Februari | 3-5 | 10-12 | 17-19 | 24-26 |
Maret | 3-5 | 10-12 | 17-19 | 24-26 |
April | 7-9 | 14-16 | 21-23 | 28-30 |
Mei | 5-7 | 13-15 | 19-21 | 26-28 |
Juni | 2-4 | 9-11 | 16-18 | 23-25 |
Juli | 7-9 | 14-16 | 21-23 | 28-30 |
Agustus | 4-6 | 11-13 | 18-20 | 25-27 |
September | 1-3 | 8-10 | 15-17 | 22-24 |
Oktober | 6-8 | 13-15 | 20-22 | 27-29 |
November | 3-5 | 10-12 | 17-19 | 24-26 |
Desember | 1-3 | 8-10 | 15-17 | 22-24 |
Harga Pelatihan
Offline
- Public Training mulai dari 5.000.000 – 7.000.000 per orang
- Inhouse Training mulai dari 850.000 per orang
Online
- Public Training mulai dari 1.200.000 per orang
- Inhouse Training mulai dari 600.000 per orang
Fasilitas Pelatihan
- Sertifikat Pelatihan
- Expert Trainer
- Coffee Break 2x per hari
- Lunch 1x per hari
- Room meeting hotel minimal bintang tiga
- Materi pelatihan dalam bentuk hard copy dan juga soft copy
- ATK
- Backpack exclusive
- Jaket eksklusif (souvenir)
- Dokumentasi
- Laporan Pelatihan
- Pre and Post Test
Baca juga : Training Maintenance Building (Pemeliharaan Bangunan)
Instagram Kami : https://www.instagram.com/takaartaguna/
Views: 1