Training Impairment of well-being

Deskripsi Training Impairment of Well-being

Training Impairment of Well-being adalah program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan individu, terutama profesional HR, manajer, atau pemimpin tim, dalam mengenali, mencegah, dan mengelola gangguan kesejahteraan (well-being) karyawan di tempat kerja. Pelatihan ini berfokus pada dampak stres, kelelahan emosional, burnout, dan faktor-faktor lain yang dapat mengganggu kesehatan mental, fisik, dan emosional karyawan. Dengan pendekatan berbasis psikologi dan manajemen SDM, pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi risiko gangguan kesehatan karyawan. Pelatihan ini biasanya mencakup kombinasi teori, diskusi interaktif, studi kasus, dan latihan praktis untuk membantu peserta memahami tanda-tanda gangguan kesejahteraan serta strategi intervensi yang efektif. Program ini relevan untuk organisasi yang ingin memprioritaskan kesehatan mental karyawan, meningkatkan retensi, dan membangun budaya kerja yang sehat.

Materi Pelatihan

1. Pengantar Kesejahteraan di Tempat Kerja
   • Definisi well-being (kesejahteraan) dalam konteks fisik, mental, dan emosional.
   • Faktor-faktor yang memengaruhi kesejahteraan karyawan, seperti beban kerja, work-life balance, dan dinamika tim.
   • Dampak gangguan kesejahteraan terhadap kinerja, absensi, dan retensi karyawan.
   • Pentingnya well-being dalam mendukung produktivitas dan budaya organisasi.
2. Mengenali Tanda-tanda Gangguan Kesejahteraan
   • Identifikasi gejala stres, burnout, kecemasan, dan depresi di tempat kerja.
   • Tanda-tanda fisik, emosional, dan perilaku yang menunjukkan penurunan kesejahteraan.
   • Penggunaan alat penilaian sederhana untuk mendeteksi masalah well-being (misalnya, kuesioner stres atau skala burnout).
   • Studi kasus tentang gangguan kesejahteraan di lingkungan kerja.
3. Faktor Penyebab Impairment of Well-being
   • Analisis faktor internal (misalnya, tekanan pekerjaan, ketidakjelasan peran) dan eksternal (misalnya, masalah pribadi, lingkungan kerja toksik).
   • Dampak teknologi, seperti work-from-home atau always-on culture, terhadap kesejahteraan.
   • Pengaruh budaya organisasi terhadap kesehatan mental karyawan.
4. Strategi Pencegahan dan Intervensi
   • Teknik manajemen stres untuk individu dan tim (misalnya, mindfulness, time management).
   • Membangun lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan, seperti fleksibilitas kerja dan komunikasi terbuka.
   • Peran HR dan manajer dalam mendukung kesejahteraan melalui kebijakan dan program (misalnya, EAP – Employee Assistance Program).
   • Teknik dasar counseling untuk mendengarkan dan mendukung karyawan yang mengalami masalah.
5. Membangun Budaya Well-being di Organisasi
   • Strategi untuk menciptakan budaya kerja yang sehat dan inklusif.
   • Program well-being, seperti pelatihan kesehatan mental, aktivitas tim, atau inisiatif work-life balance.
   • Pengukuran efektivitas program well-being melalui survei kepuasan atau metrik kinerja.
   • Peran kepemimpinan dalam memodelkan perilaku yang mendukung kesejahteraan.
6. Praktik dan Simulasi
   • Role play untuk melatih keterampilan mendengarkan aktif dan mendukung karyawan yang mengalami stres.
   • Studi kasus untuk menganalisis situasi gangguan kesejahteraan dan merancang solusi.
   • Latihan kelompok untuk merancang inisiatif well-being di tempat kerja.
   • Penggunaan alat bantu seperti jurnal refleksi atau teknik relaksasi.
7. Kepatuhan dan Aspek Hukum
   • Pemahaman tentang peraturan terkait kesehatan mental di tempat kerja (jika ada).
   • Menjaga kerahasiaan dan etika dalam menangani masalah kesejahteraan karyawan.
   • Kolaborasi dengan profesional kesehatan mental jika diperlukan.

Tujuan Pelatihan

1. Meningkatkan Kesadaran tentang Well-being
   Peserta akan memahami pentingnya kesejahteraan karyawan dan dampaknya terhadap kinerja individu, tim, dan organisasi.
2. Mengenali Tanda-tanda Gangguan Kesejahteraan
   Peserta akan mampu mengidentifikasi gejala stres, burnout, atau masalah kesehatan mental lainnya pada karyawan secara dini.
3. Mengembangkan Strategi Pencegahan
   Pelatihan ini bertujuan untuk melatih peserta dalam menerapkan strategi proaktif, seperti manajemen stres dan program well-being, untuk mencegah gangguan kesejahteraan.
4. Meningkatkan Keterampilan Intervensi
   Peserta akan belajar teknik dasar untuk mendukung karyawan yang mengalami gangguan kesejahteraan, termasuk komunikasi empati dan rujukan ke sumber daya profesional jika diperlukan.
5. Membangun Budaya Kerja yang Sehat
   Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan alat untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental dan emosional, meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan.
6. Mendukung Produktivitas dan Kepatuhan
   Dengan mengelola gangguan kesejahteraan, peserta akan membantu meningkatkan produktivitas tim, mengurangi absensi, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi terkait kesehatan kerja.

Jadwal dan Tempat Pelatihan

Harga Pelatihan

Offline

• Public Training mulai dari 5.000.000 – 7.000.000 per orang
• Inhouse Training mulai dari 850.000 per orang

Online

• Public Training mulai dari 1.200.000 per orang
• Inhouse Training mulai dari 600.000 per orang

Fasilitas Pelatihan

• Sertifikat Pelatihan
• Expert Trainer
• Coffee Break 2x per hari
• Lunch 1x per hari
• Room meeting hotel minimal bintang tiga
• Materi pelatihan dalam bentuk hard copy dan juga soft copy
• ATK
• Backpack exclusive
• Jaket eksklusif (souvenir)
• Dokumentasi
• Laporan Pelatihan
• Pre and Post Test

Baca juga : Training Basic Supervisory Skills

Instagram kami : https://www.instagram.com/takaartaguna/

Views: 2